Admin |

Mewujudkan Keadilan Hakiki dalam Keluarga dan Masyarakat


Kajian Ahad Pagi 9 Oktober 2022

Tema : Mewujudkan Keadilan Hakiki dalam Keluarga dan Masyarakat

Berbicara keadilan dalam keluarga dan masyarakat mungkin lebih tertuju kepada perempuan bersamaan dengan banyaknya kejadian tindakan kekerasan yang terjadi pada perempuan baik kekerasan Seksual, Fisik maupun Mental.

Laki-laki dan perempuan memiliki kedudukan setara di hadapan Allah. Makhluk yang paling mulia di sisi Allah adalah dilihat dari tingkat ketakwaannya kepada Allah, bukan karena jenis kelamin, pendidikan, materi, kekayaan maupun pangkat dan jabatan. Relasi kuasapun sering terjadi dimana yang kuat menindas yang lemah. Perempuan di pandang lebih rendah dan rentan dari pada laki-laki.

Dalam kehidupan berkeluarga maupun bermasyarakat, sering terjadi kesalahan dalam memahami tentang “kodrat”. Kodrat perempuan yaitu hamil, melahirkan, nifas, dan menyusui. Urusan keluarga seperti memasak, menyuci, nyapu, ngepel dan pekerjaan tumah tangga lainnya bisa di lakukan bersama dengan suami. Namun, pemahaman tentang siapa yang mengerjakan pekerjaan rumahpun di pahami sebagai kodrat perempuan. Tidak hanya itu, perempuan juga di tuntut untuk menuruti apa yang di tuntut suami. Ketika tidak di turuti suami akan memboikot tidak memberikan uang bulanan atau bahkan bisa selingkuh. Perempuan yang bergantung dengan suami membuat suami juga semena-mena terhadap dirinya.

Lalu bagaimana cara Mewujudkan keadilan yang hakiki dalam keluarga? Berikut uraiannya:

a. Perempuan tidak mengalami beban berlebih dalam keluarga lebih utamanya dalam melakukan pekerjaan rumah dan harus diikutkan dalam mengambil keputusan

b. Menerapkan keadilan untuk suami dan istri seperti : Perempuan dikatakan sholehah ketika di pandang oleh suaminya merasa senang, maka laki-laki sholeh adalah yang membuat istrinya senang dan laki2 yang menjaga pandangannya ketika keluar rumah

c. Mengtiadakan pengalaman sosial yg tidak tanggap dan peduli kepada pasangan.

d. Memperhatikan pengalaman biologi perempuan, ketika istri menstruasi dan ketika hamil.

e. Mempertahankan spirit keadilan dengan pemahaman tidak ada yg menjadi subyek dan obyek antara laki-laki dan perempuan, keduanya bisa menjadi subyek dengan saling bekerja sama.

Ada beberapa ayat Al-Quran yang membahas tentang kesetaraan antara perempuan dan laki-laki, seperti pembahasan di bawah ini:

1. Quran Surah Al-Hujurat ayat 13

اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ

Yang artinya " Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti"

Perempuan dan laki-laki keduanya merupakan subyek dan yang membedakan di hadapan Allah adalah tingkat ketakwaannya

2. Laki-laki dan perempuan dari sisi nilai, sama-sama hamba Allah seperti penjelasan dalan Q.S Az-Zariyat ayat 56:

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ

“Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku”

3. Dari sisi peran, seorang mukmin merupakan penolong bagi sebagian lainnya tanpa membedakan jenis kelamin. Seperti penjelasan dalam Q.S At-Taubah ayat 71:

وَالْمُؤْمِنُوْنَ وَالْمُؤْمِنٰتُ بَعْضُهُمْ اَوْلِيَاۤءُ بَعْضٍۘ يَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُقِيْمُوْنَ الصَّلٰوةَ وَيُؤْتُوْنَ الزَّكٰوةَ وَيُطِيْعُوْنَ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ ۗاُولٰۤىِٕكَ سَيَرْحَمُهُمُ اللّٰهُ ۗاِنَّ

اللّٰهَ عَزِيْزٌ حَكِيْمٌ

Yang artinya:

Dan orang-orang yang beriman, laki-laki dan perempuan, sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, melaksanakan salat, menunaikan zakat, dan taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka akan diberi rahmat oleh Allah. Sungguh, Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.



Informasi


Follow Us


© 2023 Corps Dakwah Masjid Syuhada | Template by izza wildan